Jumat, 16 Juli 2010

Abu Bakar dan Pengemis buta

Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis buta yang belum diberi kesempatan bersentuhan dengan Islam dan sangat suka mencaci maki Rasul Muhammad, orang yang belum pernah ditemuinya, kepada siapapun yang melintas di hadapannya.

Suatu hari sampailah cerita tentang caci maki pengemis buta itu ke telinga Rasul Muhammad. Esok paginya, laki-laki mulia itu pergi dari rumah sambil membawa semangkuk bubur gandum. Sejak saat itu hingga sakit dan wafatnya Rasul Muhammad tak pernah absen satu hari pun pergi dari rumah dengan semangkuk bubur gandum.

Setelah Rasul Muhammad wafat, sahabat yang menjadi khalifah pertama, Abu Bakar, datang berkunjung menemui Aisyah, istri Rasul Muhammad yang juga putri dari Abu Bakar. Abu Bakar bertanya "wahai putriku, sunnah apakah yang dilakukan Rasul Muhammad yang belum aku jalankan?" Aisyah menjawab "Wahai ayahku, setiap pagi beliau pergi ke sudut pasar Madinah sambil membawa semangkuk bubur gandum dan menyuapi seorang pengemis buta".

Keesokan paginya berangkatlah Abu Bakar dengan semangkuk bubur gandum menuju pasar Madinah. Setelah ditemukannya pengemis buta itu maka Abu Bakar berjongkok dan mulai menyuapi si pengemis.

Baru sendok pertama, pengemis itu tersadar dan memegang tangan Abu Bakar sambil berkata "Engkau bukan orang yang biasa menyuapiku". Abu Bakar menjawab "Aku orang yang biasa menyuapimu". Sang pengemis berkata lagi "Engkau bukan orang yang biasa menyuapiku karena orang itu selalu menghaluskan lebih dulu bubur gandum dengan sabar dan meniup hingga agak dingin sebelum menyuapiku".

Abu Bakar berlinang airmata begitu mendengar kata-kata si pengemis lalu "Orang yang biasa menyuapimu telah wafat dan aku ingin meneruskan semua perilaku yang dicontohkannya". Sang pengemis bertanya "Siapakah gerangan orang yang telah dengan begitu sabar dan telaten kepadaku yang hanya pengemis ini?". Abu Bakar menjawab "Namanya Muhammad, seorang Rasul". Dengan suara serak penuh tangis sang pengemis berkata "Sungguh aku telah mencaci makinya selama ini".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar